Dampak positif Padat Karya Tunai

Dampak positif Padat Karya Tunai

Dokumen PTPKD pembangunan 2018

Kata Padat Karya Tunai bagi masyarakat desa Glempang bukanlah kata yang baru terdengar umumnya untuk mereka yang yang berusia diatas 45 tahun, pasalnya kegiatan padat karya pernah dilakasanakan pada sekitar tahun 1975 an hal ini disampaikan oleh Kitam salah satu pekerja yang melakoni kegiatan Padat Karya Tunai pada dua program tersebut. Konon Ada kesamaan dan perbedaan program padat Karya tunai sekarang dan di tahun 70 an namun kali ini tidak dibahas.

 Dalam hal pelaksanaan Padat Karya Tunai ada bebrapa hal yang menarik yakni yang bekerja bukan saja dilaksanakan oleh laki-laki namun kaum perempuan tidak mau kalah dengan semangatnya berani mendorong gerobak sorong pada situasi atau kondisi lokasi yang naik turun dan jalan yang licin karena kondisi curah hujan di desa Glempang sangat tinggi.Namun tidak menghalangi aktifitas para pekerja.

  Pelaksanaan Padat Karya Tunai Desa Glempang menggunakan Dana Desa tahun 2018 sebesar Rp. 91.500.000,- dengan kegiatan Pembangunan jalan lingkungan rabat beton sepanjang ± 800 meter terbagi di 5 lokasi RT dalam satu dusun tepatnya di susun 2 desa Glempang dengan rencana kerja dari tanggal 26 November 2018 sampai dengan akhir bulan Desember 2018.

                Senin 26 November 2018 Warsiiti Kepala Desa Glempang membuka kegiatan tersebut dihadapan masyarakat dusun 2  ‘” Program padat karya tunai menggunakan Dana Desa tahun 2018 bertujuan untuk mengurangi pengangguran dan memperoleh manfaat yang baik terutama adalah akses jalan sampai ke pelosok yang terdalam bahkan sampai ke dapur rumah dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua ‘ Kata Warsiti Kades Glempang. Beliau juga menyarankan agar ibu – ibu /perempuan turut serta dalam pekerjaan tersebut agar menadapatkan upah sebab 30 persen dari anggran untuk ongkos kerja.

Related Posts

Komentar